Objek Pertumbuhan Perekonomian Jokowi-JK Hanya Mimpi Di Siang Bolong



Menurut Jajat, sejak awal pemerintahan Jokowi-JK sesumbar akan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen & melebihi pertumbuhan perekonomian era SBY, namun pada sesungguhnya jauh panggang daripada api.

Dengan daya beli bangsa kelas menengah ke bawah yang cenderung menurun dapat disimpulkan kinerja pemerintahan Jokowi-Jk hanya menguntungkan kaum elit yang terbukti tidak terpengaruh dengan pencapaian hasil kinerja pemerintah.

"Salah satu faktor pertumbuhan ekonomi adalah faktor sosial dan politik, mengingat tahun 2018 sudah merupakan tahun politik dengan adanya PT Rifan Financindo Berjangka , tanpa adanya perbaikan dalam sektor ekonomi saya kira akan sulit bagi Jokowi untuk mempertahankan kekuasaannya, dan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen hanya mimpi pada siang bolong, " tutup Jajat.

Presiden Jokowi sepertinya harus kembali mengevaluasi kinerja para menterinya. Pasalnya, dalam tiga tahun kepemimpinan Jokowi-JK target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah tidak pernah tercapai.

"Paket kebijakan perekonomian yang berjilid-jilid terbukti tidak mampu mengangkat perekonomian nasional, dengan rentan waktu 3 tahun seharusnya memberi dampak yang signifikan atas hasil kinerja pemerintah. Sebaliknya kegagalan ini mengindikasikan ada permasalahan serius di tubuh pemerintah jika tidak segera dilakukan perubahan beban utang pemerintah yang semakin menggunung akan menjadi ancaman serius bagi Indonesia, " tutur Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman kepada redaksi, Selasa (2/1).