Petani Sleman Awali Tahun dengan Panen Padi



Ia menilai, terjaminnya produksi padi disebabkan usaha untuk terus menjamin meningkatkan produksi padi. Rifanfinancindo paceklik diantisipasi pemberian bantuan seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lain-lain.

Pendampingan serta terjun ke lapangan dilakukan sebagai langkah memantau perkembangan tanaman. Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah memberikan bimbingan dan pengawalan serta bisnis peningkatan produksi dan peroduktifitas padi. "Jadi proses produksi berjalan lancar, " kata Momon.

Berdasarkan data dari Kementan, luas tanam gabah secara nasional pada Juli - September 2017 mencapai 1, 0 - 1, 1 juta hektare dari bulan. Menurut Momon, tersebut berarti ada kenaikan sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelum ada program Upsus hanya 500 ribu hektare per bulan.

Kepala Kelompok Tani Tanirejo, Lipur Dwianggono mengatakan, panen kali ini dilakukan kepada tiga tempat dengan total lahan setidaknya 21 hektare. Untuk satu kelompok tani memiliki rencananya akan memanen sekitar 15 hektare, dan cepat yang dipanen berjenis varietas PP. "Untuk hasil ubin sekitar 59 kilo atau 9, 4 ton, " ujar Lipur.

Kegiatan pengetaman petani di DI Yogyakarta terus berlanjut malah dengan semakin luasnya hamparan sawah yang dipanen. Sesuai prediksi, puncak panen raya akan terjadi pada Januari-Februari.
Mengawali 2018, kegiatan panen di DI Yogyakarta membuka optimistis kalau produksi padi serupa penyangga utama produksi padi di Indonesia aman. Pada Januari, alokasi panen untuk DIY capai 31. 712 hektare, dengan alokasi panen di Kabupaten Sleman seluas 2. 604 hektare.

PT Rifan Financindo Berjangka dan Penjelasan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementan, Momon Rusmono melaporkan untuk panen Kecamatan Prambanan luasnya mencapai 29 hektare. Dan, untuk Desa Madureja seluas 15 hektare. "Produktivitas 9, 4 ton untuk Desember 2017, 247 hektare untuk Januari 2018, " kata Momon setelah melakukan panen padi di Desa Madurejo, Kamis (11/1).
Untuk itu, ia menekankan jika produksi padi yang ada mampu menyediakan beras untuk penuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Sehingga, lanjut Momon, pasokan beras bisa diperkirakan cukup, sekaligus akan membuat harga beras yang beredar relatif stabil. "Fenomena kekurangan pasokan beras yang biasanya terjadi di bulan Januari dan Februari tidak akan terjadi, " ujar Momon.