Layanan Fintech Dorong Inklusi Keuangan

Makassar - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo menilai, teknologi serta inovasi digital di sektor keuangan (fintech) berkembang signifikan, hingga mengubah landscape industri keuangan. Sementara itu, sektor keuangan telah terlindungi oleh peraturan sampai sekarang, dan telah melewati ledakan dot-com tanpa pergolakan besar, gelombang baru para pemula semakin "memisahkan" bank global yang bersifat tradisional. Pelanggan sangat puas dengan asuransi mereka sehingga meninggalkan kesenjangan yang besar di industri yang fintech perusahaan sedang mencari untuk mengisi dengan menyediakan lebih pribadi paket asuransi yang tidak mengeksploitasi klien secara finansial.
Yang pertama, lanjut Presiden, perluasan jangkauan pelayanan perbankan dan lembaga keuangan formal dengan memperhatikan karakteristik geografis kita sebagai negara kepulauan. Seakan mengikuti trend teknologi digital yang telah meramaikan usaha jasa bidang transportasi seperti gojek,uber, dan grab car, kini teknologi digital juga ikut meramaikan pada usaha jasa keuangan.
Pada tingkat multilateral, setter standar internasional seperti International Organization of Securities Commissions, Komite Basel untuk Pengawasan dan Komite Perbankan mengenai Infrastruktur Pembayaran dan Pasar serta FSB, memantau dan mempelajari implikasi perubahan teknologi untuk stabilitas keuangan, integritas pasar , efisiensi, dan perlindungan investor, sementara yang lain seperti FATF, seperti disebutkan di atas, telah mengeluarkan panduan.
Ini ditandai dengan berkembangnya usaha pada bidang teknologi keuangan (financial technology). Ya, bank menawarkan layanan fintech 2.0 yang didefinisikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga jasa keuangan yang sudah mendapatkan lisensi sebagai perusahaan keuangan yang berinovasi menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan akses pasarnya. Industri fintech menawarkan kemudahan dalam berbagai layanan finansial, mulai dari pembayaran tagihan atau cicilan, peminjaman uang (lending), jasa perencanaan keuangan (financial assistance), investasi, penggalangan dana (crowdfunding), remitansi, bantuan riset finansial, dan layanan transaksi keuangan elektronik lainnya.masa depan industri keuangan
layanan la yanan yang disediakan dis ediakan oleh pasar yang terdesentralisasi (seperti pinjaman pinj aman peerpeer to-peer) dibandingkan dengan perantara mungkin memerlukan perubahan peraturan untuk meningkatkan stabilitas keuangan.Dengan demikian, efek teknologi pada atribut layanan dan struktur pasar dapat didiskusikan, jika tidak dianalisis secara terpisah.
Selain itu, masih terkait inklusi keuangan, OJK bersama Kementerian Dalam Negeri mendirikan tim percepatan akses keuangan daerah (TPKAD). Jika sebelumnya perusahaan membangun merek dengan meningkatkan jumlah tampilan produk atau jasa pada media tradisional, online media, serta media sosial, kini pola tersebut tidak dapat digunakan sepenuhnya karena tren konsumen telah berubah.
Di India, sistem identitas digital berbasis nomor Aadhaar dibangun untuk menjangkau masyarakat lapisan bawah sehingga mengakses layanan keuangan disana sudah cukup dengan menempelkan sidik jari saja. Oleh karena itu, peran industri keuangan, perbankan, dan telekomunikasi sangat penting dalam menyongsong era digitalisasi. Di industri keuangan seperti pasar modal, tantangan terbesarnya ialah ketika pasar modal tidak lagi melihat peluang yang terjadi di era digital ini.
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA JAKARTA
Manfaat atau kemampuan teknologi digital perlu juga dilihat sebagai sebuah kesempatan emas, terutama untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh jasa layanan keuangan formal. Di pasar global, deretan nama terkenal seperti Bitcoin dan Moneythor sudah memiliki pasar fintech sendiri. FinTech punya peluang sangat besar di Indonesia karena bisa memberikan solusi yang tidak ditawarkan oleh perbankan konvensional.
OJK menargetkan hingga 2019 inklusi keuangan masyarakat bisa mencapai 75%. Mengambil contoh penerapan di beberapa negara, Big Data Fintech bisa menjadi bahan analisis perekonomian untuk menangkal krisis lebih awal, alat bank sentral bank untuk mengawasi credit surface, dan sebagainya. Hancur karena tidak mau menerima kenyataan bahwa perubahan teknologi dan perilaku konsumen membuat fotografi berbasis digital adalah masa depan.masa depan industri keuangan
Dengan adanya teknologi di bidang keuangan atau financial technology (fintech), harapan OJK agar peningkatan inklusi keuangan bisa lebih cepat direalisasikan dengan adanya eksistensi fintech yang kini sudah mulai aktif beroperasi dan digunakan oleh masyarakat. Freenyan menegaskan Gradana dan perusahaan tekfin lain yang bergerak dalam bidang pembayaran atau pembiayaan UMKM justru menjadi bagian dari solusi untuk merealisasikan program pemerintah tentang inklusi keuangan dan mempermudah seluruh lapisan masyarakat dalam mengakses lembaga keuangan.