Investor Diimbau Waspada Aksi Profit Taking

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG kembali bergerak cenderung konsolidasi pada area dekat upper bollinger bands dengan membentuk pola inexperienced hanging man dengan probabilitas yang tidak terlalu negatif. KONFRONTASI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi menguat terbatas pada perdagangan hari ini. WE Online, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau seiring masih adanya aksi beli para investor, meski rupiah mengalami pelemahan. Sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 3,9% melanjutkan tren bullish pasar saham yang terbentuk sejak akhir Juni lalu menyusul disahkannya UU Tax Amnesty.
Dampaknya sepertinya akan dirasakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diproyeksikan fluktuatif. IMQ, Jakarta — PT Reliance Sekuritas Indonesia, memperkirakan, secara teknikal, pergerakan IHSG mengalami pembalikan arah menguat menuju target resisten terdekat di degree 6.555, setelah kemarin melanjutkan tren penurunan ke posisi 6.500. Justru kebijakan terbaru di awal 2013 itu, mendorong pelaku pasar di Wall Street melakukan aksi ambil untung (revenue taking) pada perdagangan kemarin, Kamis, three Januari 2013.
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih dalam tren menguat. Penguatan IHSG kemarin bisa berlanjut hari ini. IHSG saat ini bergerak dalam rentang konsolidasi wajar ditopang oleh basic perekonomian yang kuat. Namun demikian aksi ambil untung masih membayangi pergerakan IHSG mengingat masih maraknya aksi jual investor asing. Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan aksi revenue taking kemungkinan besar terjadi setelah IHSG menguat dalam tiga hari perdagangan terakhir.
INILAHCOM, Jakarta-Kenaikan IHSG dinilai baru sebatas technical rebound. Pergerakan IHSG sempat kembali melemah seiring imbas pelemahan nilai tukar rupiah dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS yang juga berimbas pada melemahnya sejumlah harga obligasi dalam negeri. IHSG diproyeksi masih berpeluang menguat pada rentang pergerakan 6.626 - 6.700. Batas waktu maksimum penggunaan Fasilitas Restrict Regular adalah 5 (lima) hari bursa apabila tidak dilakukan penyetoran dana tambahan atas pembelian yang melebihi dana tersedia, maka akan dilakukan forced-sell sesuai dengan ketentuan manajemen risiko IndoPremier.
Dia memperkirakan indeks saham pada perdagangan hari ini berpotensi terkoreksi. Laju IHSG pun di awal sempat bertahan di atas degree 6.350 sebelum kemudian berakhir di bawah 6.300. Waspadai revenue taking : BHIT, GGRM pola bearish, GJTL, KRAS, ACES waspadai revenue taking di area 945 - one thousand, CPIN. Reza memprediksikan bahwa IHSG pada perdagangan Senin, three Juni 2013, akan berada pada degree support di 5.042-5.073 dan stage resistance 5.153-5.a hundred and sixty.
Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Sementara itu, sentimen dalam negeri yang menggerakkan IHSG antaranya, upaya pemerintah yang akan segera melakukan perubahan asumsi makro anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2018.
Mulai adanya aksi beli yang tipis, cukup membantu volume IHSG untuk dapat bertahan tidak turun dalam. Sebagai informasi, pada perdagangan IHSG kemarin, aksiambil untung mmbuat IHSG kembali melemah. Pihaknya memperkirakan, IHSG akan berada di kisaran batas bawah (help) 6.566-6.579 dan batas atas (resisten) 6.615-6.627. Sepanjang pergerakan, IHSG menguat diikuti laju rupiah yang melemah tipis.
Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangkan positif kemarin, setelah mendatar dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya, dan ditutup pada stage tertinggi baru. Investor sebaiknya tetap berhati-hati karena ada potensi tekanan pada rupiah dan aksi profit taking setelah penguatan kemarin, ditambah pula tren net promote asing yang masih terus berlanjut.
RFBERJANGKA
Selain itu, penguatan saham-saham infrastruktur yang dimotori saham-saham telekomunikasi dan saham-saham industri dasar yang dimotori saham-saham semen dan beberapa mid cap memberikan dorongan pada IHSG untuk berbalik ke zona hijaunya. Berbeda dengan keduanya, analis Ascend Agus Susanto Benzaenuri mengatakan, IHSG cenderung melemah karena melemahnya pasar world dan bursa Asia hari ini.
Jika merujuk pada analisa teknikal, jika stage tersebut hingga penutupan perdagangan tidak mampu ditembus, para pelaku pasar disarankan untuk segera mengambil posisi revenue taking. Penurunan harga komoditas (bila masih berlanjut) akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Hal itu lantaran mulai adanya pergerakan positif pada IHSG diharapkan dapat menjadi awal adanya tren kenaikan.