Pertumbuhan Ekonomi 2019 Capai 5,8 Persen

JAKARTA, (PRLM).- Percepatan akselerasi sektor pariwisata harus dilakukan, mengingat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dalam lima tahun ke depan yakni pada 2019, ditargetkan sebesar 20 juta orang atau dua kali lipat dari pencapaian tahun 2015 yang sebanyak 10 juta wisman. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 hanya 5,06 persen. JAKARTA -Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen. Secara keseluruhan, proyeksi pertumbuhan 5,4% ini dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan ekonomi pada 2017 yang diperkirakan mencapai 5,1%-5,2%, meski hingga triwulan III-2017, ekonomi Indonesia baru tercatat tumbuh akumulatif 5,03%.
Pergeseran perkiraan ING ini mengikuti langkah serupa oleh Deutsche Financial institution pada pada 24 Juni, yang mengatakan pihaknya memperkirakan yuan terdepresiasi menjadi 6,8 per dolar pada akhir tahun ini dan 7,2 pada akhir 2019. Hal tersebut tercermin berdasarkan information Produk Domestik Bruto (PDB) di mana investasi mengalami pertumbuhan paling tinggi dalam realisasinya.
Agus mengatakan proyeksi pertumbuhan pada triwulan I-2018 masih berada dalam angka perkiraan pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun sebesar 5,1%-5,5%. Selain itu, Jokowi ingin agar dilakukan penajaman program prioritas sehingga betul-betul mendorong produktivitas sekaligus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi. Penurunan waktu tempuh diharapkan dapat meningkatkan daya saing, berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan mengoptimalkan potensi ekonomi dan parawisata seputaran Sumatra Barat dan Riau.
Padahal pertumbuhan saat ini hanya di angka 2,93 persen, sementara capaian target hanya bersisa satu setengah tahun lagi. Ekspor dan impor pada 2019 diprediksi masing-masing mencapai 6 hingga 7,three persen dan 6,three hingga 7,6 persen. Sektor industri manufaktur pada 2017 hanya tumbuh four,27 persen, masih di bawah pertumbuhan ekonomi (5,01 persen). Dalam pidato Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2019, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah memasang goal pertumbuhan ekonomi cukup tinggi pada tahun 2019 sebesar 5,4% - 5,8%.
Pertumbuhan sebesar itu malah turun jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,19 persen. Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, Rizal Ramli mengambil kisah sukses yang dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (PNM Persero) yaitu melalui Mekaar. Sementara, variabel pendorong pertumbuhan ekonomi lainnya seperti ekspor masih terbatas. Sementara itu, kebijakan PNBP 2019 diarahkan untuk optimalisasi produksi hulu migas dan pertambangan minerba dengan diikuti upaya efisiensi biaya produksi.
Dengan gambaran tersebut, arah kebijakan ke depan adalah bagaimana menjaga stabilitas dan kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan akhir-akhir ini dikarenakan naiknya harga-harga komoditi di dunia dan bukan karena peningkatan kapasitas, quantity, maupun nilai tambah industri. Anggota Komisi XI DPR itu menyebutkan bahwa kebijakan ekonomi seyogianya diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berkeadilan dan berkedaulatan.
Namun dari proyeksi tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pertumbuhan di tahun 2019 diprediksi akan berada pada level terendah pada kisaran tersebut. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution , mengaku optimistis pemerintah bisa mencapai goal pertumbuhan ekonomi 5,four-5,8% pada 2019. Menurut Suhariyanto, pertumbuhan triwulan I-2018 ini juga lebih baik dari periode sama tahun 2016 yang hanya tumbuh sebesar 4,94 persen dan 2015 yang sebesar four,83 persen.
Atas dasar indikator tersebut, Bhima menganggap goal pertumbuhan ekonomi pemerintah pada 2019 tidak realistis. Tapi, mengapa goal pertumbuhan ekonomi sangat rendah dan sering meleset dari target, kilah Anggota Komisi V DPR ini penuh tanda tanya. Sebelumnya di hadapan wakil rakyat pada Rabu sixteen Agustus 2017 lalu, Presiden Jokowi membacakan nota keuangan RAPBN 2018 di mana pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,4% inflasi diperkirakan three,5% dan nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp 13.500.
Ini adalah faktor2 internal yang akan terus menantang pertumbuhan ekonomi 2018. Masih lekat dalam ingatan ketika satu tahun yang lalu Jokowi meng­gaung­kan target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 7 persen. Untuk mencapai percepatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah disarankan mengakumulasikan berbagai indikator salah satunya dengan mendorong investasi swasta yang sejak 2013 mengalami penurunan.
RIFAN FINANCINDO
Anggota Fraksi PKS Andi Akmal Pasludin meminta pemerintah lebih realistis dalam menyusun goal pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berkisar antara 5,1 sampai 5,5 persen. Angka pertumbuhan ekonomi tersebut masih perlu terus didorong terutama untuk masyarakat menengah ke atas yang cenderung masih menahan konsumsi. Esa menjelaskan, jika daya beli masyarakat melemah maka laju pertumbuhan ekonomi pun akan terhambat.