Sosialis Venezuela Sapu Bersih Hasil Pemilu Daerah Cendana Information

Kekacauan ekonomi yang semakin parah di Venezuela dipandang bisa menciptakan guncangan di pasar minyak international. Sebagaimana diketahui, Venezuela mengalami krisis ekonomi hingga membuat jutaan warganya kelaparan. Api Perdana sebagai pendiri startup finansial Ngatur Duit dalam artikelnya mengemukakan keraguan tentang apakah Bitcoin mampu mengatasi tiga tantangan terbesarnya yaitu kestabilan nilai paradoks regulasi dan paradoks inflasi untuk menjadi perangkat pembayaran masa depan.
Dengan sistem topologi peer to peer dan kurangnya administrasi tunggal membuat nilainya tidak dapat dimanipulasi oleh otoritas atau pemerintah serta tidak menyebabkan inflasi jika produksi Bitcoin bertambah banyak. Mayoritas "orang Kristen" Venezuela sampai batas tertentu masih terlibat dengan Spiritisme. Hiperinflasi telah didorong oleh keinginan pemerintah untuk mencetak uang ekstra dan secara teratur meningkatkan upah minimal sebagai upaya untuk mendapat kembali popularitas di kalangan orang miskin Venezuela.
Namun, satu hal yang dilupakan adalah bahwa di era kepemimpinan rezim sosialismelah, Rakyat Venezuela untuk pertama kalinya mengalami partisipasi politik yang lebih dalam dan meluas dari sekedar mannequin demokrasi perwakilan yang dikuasai oleh oligarki. Penelitian yang dilakukan universitas lokal menunjukkan 30,2 persen warga Venezuela menghadapi kemiskinan dan fifty one,5 persen kemiskinan ekstrem.
Chavez yang membawa neososialisme ini memenangi pemilihan presiden Venezuela pada tahun 1998. Oleh karena itu, segera setelah berkuasa pada tahun 1999 Chavez langsung membayar lunas utang Venezuela kepada IMF, kemudian diikuti pelunasan utang mereka pada World Financial institution pada tahun 2007. Negara Khilafah tidak akan pernah mengalami inflasi sebagaimana inflasi yang faktor utamanya disebabkan oleh gelembung ekonomi di negara-negara kapitalis.
Namun, ketika hasil produksi minyak tambang berangsur-angsur menyempit, Venezuela harus melakukan reformasi-reformasi untuk mengembangkan ekonomi sebagai pengganti energi ini. Venezuela yang merupakan negara kaya minyak dengan tingkat kemiskinan dan ketidakmerataan yang tinggi harus diubah ke arah kebijakan yang pro kaum miskin. Sesungguhnya prediksi tersebut merupakan akal bulus guna menciptakan ketakutan psikologis agar Pemerintah Venezuela melakukan liberalisasi terhadap mata uang Bolivar, sistem keuangan dan perdagangannya, atau singkatnya menjalankan proyek neoliberalisme sebagaimana maksud utama mereka sejak dari awal.
Venezuela sekarang harus menjadi pesakitan di antara negara-negara Amerika Latin karena keengganannya untuk membuka dialog dengan Amerika Serikat. Maduro mengatakan dia sedang berjuang melawan sebuah rencana "imperialis" untuk menghancurkan sosialisme dan mengambil alih minyak Venezuela. Sejak pemilihan Hugo Chavez pada tahun 1999, Venezuela telah mencapai hal-hal besar yang mengesankan dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pengurangan kemiskinan, sementara pada saat yang sama terus bertarung dengan sekelompok kecil elit yang mengontrol ekonomi dan politik negara tersebut.
RIFAN FINANCINDO
Masalah di Venezuela bukanlah bahwa sosialisme telah diterapkan dengan buruk namun sosialisme telah diterapkan dengan baik,” kata Trump di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September tahun lalu. Perusahaan ini padahal telah menyerap US$ a hundred miliar dari pendapatan minyak Venezuela sejak didirikan pada 2005. Dimasa pemerintahan Carlos Andres Perez, khususnya di awal tahun 1970-an, bersamaan dengan oil increase, pemerintah me-nasionalisasi PDVSA-Petroleos de Venezuela (Alcock.
Jalan populisme politik dari lingkaran Bolivarian di bawah kepemimpinan Hugo Chavez menunjukkan bahwa dalam kasus Chavez, politik populisme bisa berjalan seiring dengan proyek pendalaman demokrasi sekaligus proyek politik revolusi melawan kekuatan-kekuatan oligarkhis dan neoliberal di Venezuela. Untuk mencegah pelarian modal dan memelihara stabilitas bolivar (mata uang Venezuela), pemerintahan Chavez memberlakukan kontrol ketat mata uang pada Januari 2003.
Pada awal pekan ini penjarahan dan unjuk rasa tersebar melanda Ciudad Guayana di Venezuela tenggara, bekas kota industri yang kini dilanda kekurangan makanan dan wabah malaria. Sabotase ekonomi, penimbunan barang, dan penyelundupan ini mudah saja dilakukan oleh kaum kapitalis, sebab Pemerintahan Venezuela belum banyak melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.
Dengan merujuk pada argumen Panizza di awal tulisan, empat kondisi kemunculan populisme bisa ditemukan dalam kasus Venezuela dan Hugo Chávez, di mana Chávez tampil dalam situasi kondisi krisis perekonomian dan krisis politik, di mana kepercayaan rakyat terhadap politik menurun drastis, yang ditandai dengan kalahnya sistem dwi-partai AD dan COPEI dalam pemilu 1993, di mana presiden dari koalisi non ADVERT dan COPEI yang memenangkan pemilu, meskipun demikian ketidakpuasan rakyat terus berlanjut, dan kemunculan Chávez sebagai political outsider, atau orang yang tidak tersangkut rezim masa lalu yang korup menjadi nilai tersendiri bagi harapan terhadap suatu yang baru, dan MVR organisasi bentukan Chávez terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki keterkaitan denga rezim masa lalu.