Pemerintah Komitmen Merevitalisasi Sektor Manufaktur Di 2019

Sedangkan, industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri komputer, barang elektronik dan optik sebesar 22,31 persen. Mengutip knowledge Badan Pusat Statistik (BPS) , pada tahun 2012 dan 2013 pertumbuhan industri farmasi memang melambat, masing-masing sebesar -7,6% dan -6,02%. Selain itu, sektor yang juga mencatatkan pertumbuhan produksi antara lain industri karet, barang dari karet, dan plastik sebesar 18,eighty four%, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 14,seventy five%, industri minuman sebesar 12,99%, dan industri pengolahan tembakau sebesar eleven,30%.
PT RIVAN
Airlangga menyebutkan, salah satu katalis kuat yang mampu mendongkrak pertumbuhan industri tahun depan, terutama adalah melonjaknya konsumsi makanan dan minuman (mamin) serta tekstil dan produk tekstil (TPT). Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I-2019 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Gorontalo, naik 34,96%.
Sementara itu, jenis-jenis industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri karet, barang dari karet dan plastik, turun 8,seventy five%; industri pengolahan lainnya, turun 7,seventy seven%; dan industri kertas dan barang dari kertas, turun 6,79%. Jadi, dengan implementasi industri four.0, sektor manufaktur dapat meningkatkan produktivitas dan mendukung diversifikasi produk.
Adapun industri yang mengalami penurunan produksi terbesar di kuartal III adalah industri komputer, barang elektronik dan optik sebesar 22,31 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan terbesar adalah Industri pengolahan tembakau naik 12,36 persen, industri farmasi, obat dan obat tradisional naik eight,73 persen, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia naik 6,70 persen.
Sementara itu, pada periode yang sama, industri minuman tumbuh lebih tinggi 1,ninety three% secara kuartal, sehingga pertumbuhan produksi 2018 sebesar 5,forty five%. Angka pertumbuhan ekonomi 2018 yang masih berkutat di angka 5 persen, kondisi ini menunjukkan adanya kegagalan peralihan dari ekonomi komoditas warisan masa silam yang memanjakan. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, turun 8,97 persen, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, turun 7,91 persen dan industri logam dasar, turun 7,62 persen.
Sementara itu, Menteri Airlangga juga mengimbau kepada para pengusaha manufaktur tidak perlu khawatir dengan adanya kenaikan Upah Minimal Provinsi (UMP) tahun 2018 yang telah ditetapkan sebesar 8,seventy one persen. Dengan pertumbuhan 5,08 persen, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar fifty six,01 triliun. Sementara itu, ekspor CPO dan turunannya dari Indonesia tercatat 15,three juta ton sepanjang paruh pertama tahun ini, turun 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 15,sixty two juta ton.
Jadi, pertumbuhan ekonomi kita tergantung dari sektor manufaktur,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Berdasarkan knowledge BPS, pertumbuhan terutama didorong industri barang dari kulit dan alas kaki yang tumbuh 18,87 persen. Dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Soekowardojo, secara sektoral, perlambatan pertumbuhan ekonomi, didorong oleh kontraksi di sektor pertanian, konstruksi dan transportasi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia lambat laun semakin menunjukkan kinerja yang positif. Mudah-mudahan para pemangku kepentingan yang terkait segera menyingsingkan lengan bajunya untuk secara bahu membahu mengupayakan peningkatan pertumbuhan sektor industri, sehingga produk-produk dalam negeri bisa berjaya di negeri sendiri dan di ASEAN setidak-tidaknya. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki turun sebesar 2,ninety one persen; industri karet, barang dari karet dan plastik turun 2,eighty persen dan industri minuman turun 2,78 persen.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan selama ini, sektor manufaktur konsisten menjadi kontributor terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yang tercatat di angka 19,83 persen pada triwulan II-2018. Selain industri pakaian jadi, beberapa industri manufaktur lain, Kecuk sebut juga mengalami pertumbuhan produksi yang cukup tinggi pada triwulan I 2019 dibandingkan periode yang sama 2018.
Sedangkan untuk industri manufaktur kecil (IMK), pertumbuhannya mencapai 5,66 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2017 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Aceh naik 20,87%; Provinsi Papua naik thirteen,thirteen%; dan Provinsi Riau naik 11,05%. Berbanding terbalik, produksi industri mikro dan kecil mengalami kenaikan pertumbuhan.